4 Februari 2025
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait aplikasi media sosial asal China, TikTok. Dalam sebuah wawancara terbaru, Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk mengakuisisi TikTok dan mengambil alih kendali platform tersebut dari China.
Klaim Trump tentang Akuisisi TikTok
Trump menegaskan bahwa TikTok, yang saat ini dimiliki oleh perusahaan teknologi China, ByteDance, dapat diambil alih oleh AS demi alasan keamanan nasional. Menurutnya, platform tersebut masih menjadi ancaman bagi keamanan data warga Amerika, dan akuisisi oleh perusahaan AS akan menjadi solusi terbaik.
“Kami bisa mengakuisisi TikTok kapan saja jika kami mau. Ini hanya soal bagaimana dan kapan kami melakukannya. Amerika tidak boleh membiarkan data warganya dikendalikan oleh pemerintah asing,” ujar Trump dalam wawancara dengan media lokal.
Pernyataan ini mengingatkan kembali pada upaya pemerintahan Trump di tahun 2020 yang sempat berusaha melarang TikTok beroperasi di AS kecuali jika saham mayoritasnya diakuisisi oleh perusahaan Amerika. Namun, upaya tersebut tidak sepenuhnya terealisasi setelah adanya perubahan pemerintahan di bawah Presiden Joe Biden.
Respons dari ByteDance dan Pemerintah China
Menanggapi pernyataan Trump, pihak ByteDance belum memberikan komentar resmi. Namun, sebelumnya mereka telah menegaskan bahwa operasional TikTok di AS berjalan sesuai dengan regulasi dan tidak membahayakan keamanan nasional seperti yang sering diklaim oleh pejabat AS.
Sementara itu, pemerintah China diyakini tidak akan membiarkan akuisisi ini terjadi dengan mudah. Beijing sebelumnya telah memperketat aturan terkait penjualan teknologi milik perusahaan China kepada entitas asing, termasuk algoritma rekomendasi yang menjadi kunci kesuksesan TikTok.
“China tidak akan tinggal diam jika ada upaya pemaksaan akuisisi terhadap perusahaan teknologinya. Ini bukan hanya tentang TikTok, tetapi juga kedaulatan digital kami,” kata seorang analis kebijakan teknologi di China.
Kontroversi TikTok di AS
TikTok telah lama menjadi sorotan di AS karena kekhawatiran terkait penggunaan data pengguna serta potensi pengaruh China terhadap platform tersebut. Beberapa pejabat tinggi di AS menuduh bahwa TikTok dapat digunakan sebagai alat propaganda dan pengumpulan data bagi pemerintah China, meskipun pihak TikTok berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Sejumlah langkah telah diambil untuk membatasi pengaruh TikTok di AS, termasuk larangan penggunaannya di perangkat milik pemerintah serta pembahasan mengenai regulasi yang lebih ketat bagi aplikasi asing yang beroperasi di negara tersebut.
Masa Depan TikTok di Amerika
Dengan munculnya kembali pernyataan Trump, spekulasi mengenai masa depan TikTok di AS kembali meningkat. Jika Trump kembali mencalonkan diri dalam pemilu mendatang dan berhasil menang, kemungkinan besar ia akan menghidupkan kembali wacana pembatasan atau bahkan akuisisi TikTok oleh perusahaan AS.
Namun, hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari pemerintahan Biden terkait akuisisi TikTok. Sementara itu, platform ini terus berkembang pesat di Amerika Serikat dan tetap menjadi salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia.
Ke depan, perdebatan mengenai kepemilikan TikTok di AS kemungkinan akan terus berlanjut, terutama dalam konteks ketegangan geopolitik antara Washington dan Beijing yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.