8 Februari 2025
Ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat kembali memanas, dan kali ini raksasa teknologi Apple menjadi sasaran. Pemerintah China dikabarkan mulai membatasi penggunaan perangkat Apple di instansi pemerintahan dan perusahaan milik negara, sebagai respons terhadap kebijakan pembatasan teknologi yang diterapkan AS terhadap China.
Pembatasan Terhadap Apple
Beberapa laporan menyebutkan bahwa China telah melarang pejabat dan pegawai di lembaga pemerintahan menggunakan iPhone dan perangkat Apple lainnya untuk keperluan pekerjaan. Selain itu, ada indikasi bahwa perusahaan milik negara juga mulai mengurangi ketergantungan pada produk Apple dan beralih ke merek lokal sebagai bagian dari kebijakan nasional.
Langkah ini dipandang sebagai reaksi terhadap pembatasan yang sebelumnya diberlakukan AS terhadap perusahaan teknologi China, termasuk Huawei dan beberapa produsen chip asal Tiongkok. China kini tampaknya berusaha untuk memperkuat industri teknologinya sendiri dengan mengurangi ketergantungan pada perusahaan asing, terutama dari Amerika Serikat.
Dampak bagi Apple
China merupakan salah satu pasar terbesar bagi Apple, dengan jutaan pengguna dan sejumlah besar fasilitas produksi yang bergantung pada rantai pasokan di negara tersebut. Jika pembatasan ini terus meluas, Apple berpotensi mengalami penurunan penjualan yang signifikan di pasar China.
Saham Apple sendiri telah mengalami tekanan sejak munculnya kabar ini, dengan investor khawatir bahwa ketegangan geopolitik bisa berdampak pada pertumbuhan perusahaan. Selain itu, para pemasok Apple di China juga dapat terkena imbas jika perusahaan tersebut mulai mengalihkan produksinya ke negara lain.
Persaingan dengan Produk Lokal
Pembatasan terhadap Apple juga menjadi peluang bagi produsen teknologi lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo untuk semakin menguasai pasar domestik. Dengan dukungan pemerintah, perusahaan-perusahaan ini bisa memperkuat posisinya di industri smartphone dan mempercepat pengembangan teknologi mereka sendiri.
Huawei, misalnya, baru-baru ini meluncurkan smartphone dengan chipset buatan dalam negeri yang mampu bersaing dengan teknologi Apple. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Apple akan kehilangan sebagian besar pangsa pasarnya di China dalam beberapa tahun ke depan.
Kesimpulan
Ketegangan antara China dan AS kembali meningkat, dan Apple kini menjadi target terbaru dalam persaingan geopolitik ini. Dengan adanya pembatasan penggunaan perangkat Apple di instansi pemerintahan dan perusahaan milik negara, masa depan Apple di pasar China menjadi semakin tidak pasti. Perusahaan ini kini harus menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan dominasinya di salah satu pasar terpentingnya, di tengah persaingan ketat dengan produsen lokal yang semakin kuat.