Departemen Pertahanan AS Blokir DeepSeek setelah Karyawan Terhubung ke Server Tiongkok

Departemen Pertahanan AS Blokir DeepSeek setelah Karyawan Terhubung ke Server Tiongkok

31 Januari 2025

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah memutuskan untuk memblokir akses ke platform DeepSeek setelah ditemukan bahwa seorang karyawan perusahaan tersebut terhubung ke server di Tiongkok. Kejadian ini memicu kekhawatiran mengenai potensi kebocoran data sensitif yang dapat mengancam keamanan nasional AS.


Kontroversi Karyawan Terhubung ke Server Tiongkok

Menurut laporan yang dirilis oleh pihak berwenang, seorang karyawan DeepSeek yang bekerja dalam kapasitas sensitif, tanpa izin, melakukan koneksi langsung ke server yang terletak di Tiongkok. Tindakan ini menambah kekhawatiran terkait potensi akses yang tidak sah ke data penting yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan AS.

Pihak DeepSeek mengakui bahwa seorang karyawannya telah melanggar prosedur yang ketat dalam pengelolaan data dan akses jaringan, dan mereka segera melakukan investigasi internal untuk mengungkap alasan dibalik kejadian tersebut.

“Keamanan data pelanggan dan mitra kami adalah prioritas utama. Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk sepenuhnya menyelidiki insiden ini,” ujar juru bicara DeepSeek dalam pernyataan resmi perusahaan.


Tindakan Departemen Pertahanan AS

Sebagai respons terhadap potensi ancaman terhadap data sensitif, Departemen Pertahanan AS segera memblokir akses terhadap DeepSeek, sebuah langkah yang bertujuan untuk mencegah informasi strategis terkait pertahanan negara jatuh ke tangan yang salah. Pemerintah AS menanggapi kejadian ini dengan serius, karena melibatkan kemungkinan ancaman terhadap integritas keamanan siber dan kerahasiaan informasi negara.

“Keamanan siber adalah isu yang sangat penting. Kami tidak bisa mengambil risiko dengan platform yang menghubungkan karyawan ke server yang berada di luar kendali kita, terutama jika terkait dengan negara yang memiliki kepentingan strategis yang berbeda,” kata seorang pejabat dari Departemen Pertahanan AS.


Reaksi dari DeepSeek dan Keamanan Data

DeepSeek, yang dikenal sebagai platform pencarian data canggih, berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah AS untuk memastikan bahwa kejadian ini tidak terulang. Perusahaan ini juga mengklaim telah mengadakan audit dan memperbarui kebijakan keamanan internal untuk meningkatkan perlindungan data.

“Sebagai perusahaan yang beroperasi di tingkat global, kami mematuhi peraturan dan standar keamanan yang ketat. Kami berjanji untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan tidak ada data yang terkompromikan dalam insiden ini,” ungkap pihak DeepSeek.


Potensi Dampak Jangka Panjang

Pemblokiran DeepSeek oleh Departemen Pertahanan AS diperkirakan dapat mempengaruhi hubungan antara perusahaan tersebut dengan lembaga pemerintah dan mitra bisnis di AS. Meskipun perusahaan berusaha untuk memperbaiki masalah ini, ketegangan yang muncul terkait dengan masalah keamanan siber ini bisa berlarut-larut.

“Keamanan data yang melibatkan negara dengan kebijakan yang berbeda, terutama dalam konteks Tiongkok, akan terus menjadi isu yang sensitif bagi perusahaan teknologi global,” kata analis siber dari sebuah lembaga riset keamanan.


Penutup

Insiden yang melibatkan DeepSeek dan koneksi ke server Tiongkok telah menyoroti pentingnya menjaga integritas dan keamanan data di era digital yang semakin kompleks. Departemen Pertahanan AS yang mengambil langkah cepat untuk memblokir akses ke platform tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi informasi yang terkait dengan kepentingan nasional. Ke depan, perusahaan-perusahaan teknologi akan semakin dihadapkan pada tantangan dalam mengelola keamanan siber dan membangun kepercayaan dengan pemerintah dan masyarakat global.