18 Januari 2025
Dalam pernyataan yang mengejutkan banyak pihak, CEO TikTok, Shou Zi Chew, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Langkah ini memicu perhatian global, mengingat hubungan Trump dengan TikTok sebelumnya penuh kontroversi, terutama ketika Trump berusaha melarang aplikasi ini di Amerika Serikat pada tahun 2020.
Latar Belakang Kontroversi TikTok dan Trump
Pada masa kepresidenannya, Donald Trump menuduh TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance, sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS. Trump mengklaim bahwa data pengguna TikTok dapat diakses oleh pemerintah China, meskipun klaim ini dibantah oleh TikTok.
Upaya Trump untuk melarang TikTok di AS sempat memicu pertempuran hukum yang panjang. TikTok akhirnya diizinkan tetap beroperasi setelah mencapai kesepakatan untuk mengamankan data pengguna AS melalui kemitraan dengan Oracle dan perusahaan teknologi lainnya.
Alasan di Balik Ucapan Terima Kasih
Dalam sebuah wawancara di konferensi teknologi global, Shou Zi Chew menyatakan bahwa tekanan yang dilakukan oleh Trump pada tahun 2020 justru mendorong TikTok untuk meningkatkan transparansi dan keamanan mereka.
“Kritik dari pemerintahan Trump mendorong kami untuk lebih serius dalam menangani kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Kami belajar banyak dari situasi itu, dan hari ini, TikTok lebih kuat dari sebelumnya,” ujar Chew.
Ia juga menambahkan bahwa peristiwa tersebut menjadi titik balik bagi TikTok untuk membangun kepercayaan dengan pengguna dan pemerintah di seluruh dunia. “Apa yang kami lakukan sekarang, termasuk membangun pusat data di berbagai wilayah dan meningkatkan kerja sama dengan regulator, adalah hasil dari pelajaran yang kami ambil dari tantangan di masa lalu,” jelasnya.
TikTok di Era Pasca-Trump
Sejak konflik dengan Trump, TikTok telah mengalami pertumbuhan pesat. Platform ini kini memiliki lebih dari 1,5 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. TikTok juga memperkuat posisinya di AS dengan berinvestasi dalam teknologi lokal dan menciptakan ribuan lapangan kerja.
Langkah-langkah yang dilakukan TikTok untuk mengatasi kekhawatiran keamanan meliputi:
- Penyimpanan Data Lokal: Data pengguna AS sekarang disimpan di server yang dikelola oleh Oracle, untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang privasi AS.
- Audit Keamanan: TikTok secara rutin menjalani audit keamanan independen untuk memastikan praktik mereka memenuhi standar global.
- Transparansi Operasi: Perusahaan telah membentuk Dewan Transparansi yang melibatkan pihak ketiga untuk mengawasi kebijakan moderasi konten mereka.
Reaksi Publik dan Pengamat
Ucapan terima kasih dari CEO TikTok kepada Trump menuai reaksi beragam. Beberapa pihak memuji pendekatan reflektif Chew, sementara yang lain mempertanyakan motivasinya.
“Ini adalah langkah strategis dari TikTok untuk menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi tantangan regulasi di masa depan,” kata seorang analis teknologi dari Harvard Business School.
Namun, beberapa pengamat politik skeptis. “Meskipun ini terlihat seperti langkah diplomatis, pernyataan ini mungkin lebih ditujukan untuk memperbaiki citra TikTok di pasar AS,” ujar seorang kritikus teknologi.
Penutup
Ucapan terima kasih dari CEO TikTok kepada Donald Trump menunjukkan bagaimana tantangan di masa lalu dapat menjadi peluang untuk tumbuh dan beradaptasi. Meskipun hubungan antara TikTok dan pemerintah AS masih penuh dinamika, langkah ini mencerminkan upaya TikTok untuk terus berinovasi dan meningkatkan kepercayaan publik di tengah tekanan global. Apakah ini akan membuka babak baru bagi hubungan TikTok dengan regulator di AS? Waktu yang akan menjawabnya.