11 Februari 2025
Google secara resmi menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang bertujuan untuk membatasi usia anak dalam menggunakan media sosial. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif dunia digital serta memastikan keamanan daring bagi pengguna muda.
Langkah Komdigi dalam Membatasi Usia Anak di Media Sosial
Komdigi sedang menggodok aturan baru yang mengharuskan platform media sosial menerapkan sistem verifikasi usia yang lebih ketat. Dengan kebijakan ini, anak-anak di bawah usia tertentu tidak akan dapat membuat akun tanpa adanya pengawasan orang tua. Aturan ini bertujuan untuk mengurangi risiko paparan konten berbahaya, cyberbullying, serta dampak negatif lainnya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan media sosial secara bebas.
Dukungan Google dan Teknologi Keamanan Digital
Google, sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, menegaskan dukungannya terhadap kebijakan ini. Google telah lama berinvestasi dalam pengembangan fitur keamanan digital, terutama dalam melindungi anak-anak di internet. Salah satu teknologi yang mereka tawarkan adalah fitur Family Link, yang memungkinkan orang tua untuk memonitor serta mengatur batasan penggunaan perangkat dan konten bagi anak-anak mereka. Selain itu, YouTube Kids juga dirancang sebagai platform yang lebih aman dan ramah bagi anak-anak dengan kontrol ketat terhadap konten yang ditayangkan.
Pro dan Kontra terhadap Kebijakan Ini
Kebijakan pembatasan usia di media sosial menuai beragam respons dari masyarakat. Sebagian pihak mendukung langkah ini karena dinilai dapat melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial, seperti kecanduan gadget dan gangguan kesehatan mental. Namun, ada juga yang menilai bahwa pembatasan usia yang terlalu ketat dapat menghambat perkembangan digital anak-anak, terutama dalam era teknologi yang semakin maju.
Harapan terhadap Implementasi Kebijakan
Dengan adanya dukungan dari Google dan perusahaan teknologi lainnya, diharapkan kebijakan ini dapat diimplementasikan dengan baik tanpa menghambat akses anak-anak terhadap teknologi yang bermanfaat. Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan perlu terus bekerja sama untuk merumuskan regulasi yang seimbang, sehingga perlindungan anak di dunia digital tetap terjaga tanpa membatasi potensi edukatif yang bisa mereka dapatkan melalui internet.
